Ngada, floreseditorial.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngada, Bupati Ngada, Drs. Paulus Soliwoa, meresmikan SMPN 1 Inerie kelas jauh SMPN Inerie, Selasa (4/8/2020), di Ruto Desa Warupele I. Rangkaian Peresmian SMPN Negeri 1 Inerie ditandai dengan seremonial adat oleh tokoh adat setempat, dilanjutkan pembacaan naskah peresmian, penekanan tombol sirene dan pembukaan selubung papan nama sekolah.
SMPN 1 Inerie merupakan kelas jauh SMPN Inerie, dengan sasaran siswa-siswi pada dua Sekolah Dasar (SD) di Warupele I yakni, SDK Ruto dan SDI Ngalubere. Saat ini, jumlah siswa-siswi sekolah tersebut sebanyak 40 orang dan jumlah guru sebanyak enam orang termasuk satu orang petugas administrasi.
Wakil Ketua DPRD Ngada, Aloysius Soa, dalam sambutannya memberikan dukungan penuh kepada pemerintah dalam membangun dunia pendidikan, termasuk pendirian SMPN 1 Inerie. Dia berharap, dalam waktu dekat, status SMPN 1 Inerie segera terlepas dari sekolah induk.
“Saya berharap, pemerintah mempercepat status sekolah ini. Tidak lagi kelas jauh, tapi harus kelas dekat atau defenitif,” ungkap Aloysius.
Menurutnya, DPRD Ngada senantiasa memberikan dukungan penuh bagi pemerintah terhadap semua upaya dalam pembangunan pendidikan di Ngada. Dia meminta pemerintah memperhatikan persoalan pendidikan di Ngada, tidak saja berkaitan dengan sarana dan prasaranan, tapi juga perhatian terhadap guru-guru honorer.
Bupati Soliwoa, mengatakan, peresmian SMPN 1 Negeri Inerie adalah wujud dan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung empat program strategis MULUS, yang salah satunya pembangunan di bidang pendidikan.
“Tugas fokus pemerintah adalah pelayanan dan pemberdayaan. Tugas pelayanan dan pemberdayaan ini mesti didukung partisipasi aktif masyarakat. Dan dukungan partisipasi nyata itu ditunjukkan warga Desa Warupele I yang bekerja bersama pemerintah, sehingga sekolah SMPN Negeri 1 Inerie boleh didirikan,” jelasnya.
Bupati Soliwoa, mengajak masyarakat bekerja bersama mewujudkan SMP Negeri 1 Inerie yang defenitif sehingga terpisah dari SMPN Inerie. Ini harus menjadi tekad bersama, sehingga paling tidak pada tahun 2022, SMPN 1 Inerie sudah terpisah dari sekolah induk.
Menyinggung tentang sarana dan prasarana di lembaga SMPN 1 Inerie yang sementara ini menggunakan bekas aula Kantor Desa Warupele I, pemerintah bersama DPRD akan diskusikan untuk melengkapi sejumlah sarana dan prasarana di sekolah ini.
“Saya harap, para siswa di sekolah ini tidak ada yang drop out (DO) karena alasan orang tua tidak mampu. Pemerintah akan membantu, jika karena keterbatasan ekonomi, anak-anak tidak dapat mengenyam pendidikan di sini,” ungkap Bupati Soliwoa.
Peresmian SMPN 1 Inerie dihadiri Wakil Ketua DPRD Ngada, Alo Soa dan anggota DPRD Ngada diantaranya, Marsel Nau, Thomas Djawa dan Yoseph Bei, Ketua Tim Penggerak PKK, Ny. Kurniati Soliwoa, Pastor Paroki Ruto, RD. Ayub Ninung, para pimpinan perangkat daerah, para Kepala Desa serta masyarakat Desa Warupele I Kecamatan Inerie. (wim)
Sumber : Flores Editorial